Minggu, 06 Maret 2016

TUGAS ANALISIS REGRESI (NANDA FERDINAL YANTI 2015-32-231)

Nama         : Nanda Ferdinal Yanti
Nim   : 2015-32-231
Sesi   : 11

Tugas 1. Halaman 7

Soal
Buatlah hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif masing-masing 2 buah dan diskusikan dengan orang yang dapat memberi masukan untuk perbaikan?
Jawab :

1.      Hipotesis deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah yang secara khusus menyatakan keneradaan, nilai, bentuk, ukuran, atau distribusi suatu variabel.
Contoh 1.
Ø  Ho       : kecendrungan masyarakat memilih warna mobil gelap
Ø  Ha       : kecendrungan masyarakan memilih warna mobil bukan warna gelap
Contoh 2.
Ø  Ho       : kecendrungan masyarakat aceh lebih menyukai makanan pedas dan asam.
Ø  Ha        : kecendrungan masyarakat aceh lebih menyukai bukan makanan pedas dan asam.

Ho : µ = 0.5

Ha : µ ≠ 0.5
2.      Hipotesis komparatif
Hipotesis komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Dalam hal komparansi terdapat beberapa macam, yaitu:
a.       Komparasi berpasangan dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel.
b.      Komparansi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel.
Contoh 1
Ø  Ho       : tidak terdapat perbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan
Ø  Ha        : terdapat  perbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan.
Contoh 2
Ø  Ho       : tidak terdapat perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
Ø  Ha        : terdapat perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.

Hipotesis  Ho : µ1 = µ2
                  Ha : µ1 ≠ µ2
3.      Hipotesis asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh 1
Ø  Ho       : tidak terdapat jenis hubungan antara jenis profesi dengan jenis olahraga yang disenangi.
Ø  Ha       : tidak terdapat jenis hubungan antara jenis profesi dengan jenis olahraga yang disenangi.
Contoh 2
Ø  Ho       : tidak terdapat jenis hubungan antara gizi anak sekolah dengan jadwal makan pagi.
Ø  Ha        : terdapat jenis hubungan antara gizi anak sekolah dengan jadwal makan pagi.


Hipotesis  Ho : µ xy = 0

           Ha : µ xy ≠ 0

Rabu, 16 Desember 2015

DEFINISI GIZI (ILMU GIZI DASAR)

ALGIZA

Algiza (bahasa arab)adalah definisi dari Gizi yang merupakan substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh,pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Pengertian gizi menurut Tuti Sunardi, yang mengatakan bahwa gizi merupakan sesuatu yang mempengaruhi prosesperubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh yang dapat mempertahankan kehidupan.
Bagian yang dibutuhkan dalam tubuh kita  di sebut sebagai zat-zat gizi. Contohnya seperti Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan mineral (Makro dan Mikro). Zat gizi tesebut berasal dari hewan dan tumbuhan. Zat gizi merupakan bagian yang sangat penting bagi kelansungan hidup manusia yang bisa kita peroleh dari hewan maupun tumbuhan. Nah, makanan yang kita konsumsi sehari-hari haruslah beragam agar memenuhi kebutuhan gizi didalam tubuh kita. Jika kita hanya mengkonsumsi satu atau dua bahan makanan saja maka tidak akan cukup untuk kebutuhan tubuh kita.
Zat-zat gizi dikelompokkan atas beberapa macam :
1.      Zat gizi berdasarkan sumbernya
·         Hewani merupakan sumber zat gizi yang berasal dari hewan. Contohnya daging, ikan dll.
·         Nabati merupakan sumber zat gizi dari tumbuhan. Contohnya seperti sayuran hijau, kacang-kacanagan, tahu, tempe dll.
2.      Zat gizi berdasarkan jumlahnya
·         Zat gizi makro merupakan zat yang diperlukan dalam tubuh dalam jumlah bersar. Contohnya seperti Karbohidrat, Lemak, dan Protein.
·         Zat gizi mikro merupakan zat yang diperlukan dalam tubuh dalam jumlah kecil. Contohnya Vitamin dan Mineral.
3.      Zat gizi berdasarkan fungsinya
·         Sumber energi bagi tubuh maksudnya ialah zat gizi juga berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat, Lemak dan Protein akan menjadi sumber energi setelah melalui metabolisme di dalam tubuh.
·         Pengatur kerja dalam tubuh yang artinya untuk mengatur proses metabolisme yang ada di dalam tubuh yang ada pada Lemak,Mineral dan Protein.
·         Pembangun dan penjaga tubuh yang terdapat pada Mineral, Protein, Vitamindan Lemak.
Fungsi zat gizi
  1.         Sebagai sumber energi
  2.          Memperbaiki sel-sel yang rusak
  3.          Sumber pertumbuhan dan perkembangan
  4.          Mempertahankan fungsi pada organ tubuh
  5.          Menjaga keseimbangan pada metabolisme
  6.          Pengatur serta pendukung metabolisme
  7.          Membentuk sel-sel padajaringan tubuh

Sekian dulu artikel yang saya buat semoga bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa nantiken artikel saya selanjutnya mengenai Zat gizi makro danzat gizi mikro. Terima kasih.





Rabu, 25 November 2015

PERTANYAAN DAN JAWABAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL



1.    Berikan contoh bagaimana konseling gizi berjalan dengan baik dan apa yang disampaikan dapat tersampaikan? (Arfin Eka Septiawan)
Jawab :
ü  Contoh konseling berjalan dengan baik yaitu apabila seseorang pasien/klien telah memahami dan menerapkan diet yang di jelas kan oleh konselor.
ü  Untuk mengetahui bahwa klien/pasien sudah memahami apa yang konselor jelaskan yaitu konselor  bisa meminta klien/pasien untuk mengulangi poin-poin yang penting bagi proses diet klien/pasien.
2.    Dari berbagai media pembantu dalam konsultasi menurut anda media apa yang paling efektif? (Andini Dhea)
Jawab :
Menurut saya media yang paling efektif adalah  food model dan leflet. Karena pada media food model konselor bisa menunjukkan langsung kepada klien/pasien jenis makanan yang harus dikonsumsi dan yang tidak boleh dikonsumsi  beserta jumlah porsi makanan tersebut. Kemudian pada media leaflet konselor bisa memperlihatkan lansung kepada klien/pasien mengenai informasi tentang diet yang sedang di jalankan oleh pasien/klien dan leaflet juga bisa dibawa pulang oleh klien sebagai bahan bacaan untuk proses penerapan diet klien.
3.    Bagaimana bentuk monitoring evaluasi apabila konsultasi gizi dilakukan via alat komunikasi? (Widya Musliha)
Jawab:
Bentuk monitoring di sesuaikan dengan kendala pasien/klien, kemudian meyakinkan pasien/klien mengenai masalah yang dihadapi, tetapi jika pasien/klien tersebut belum yakin dengan jawaban konselor via alat komunikasi, pasien/klien bisa membuat jadwal untuk melakukan konseling secara tatap muka.
4.    Apa saja keahlian konselor sehingga klien tertarikpada koselor ? (Nurhayati Simarmata)
Jawab:
Keahlian seorang konselor yaitu selain memahami materi yang akan di sampaikan konselor juga harus  memperlihatkan sifat-sifat sederhana, rendah hati,sabar, menepati janji, dapat dipercaya, jujur, tertib, dan hormat sehingga klien tertarik untuk datang kembali  kepada konselor.
5.    Bagaimana menghadapi klien yang susah menjalankan intervensi gizi saat konseling gizi ? (Umi Rahman)
Jawab:
Cara mengahadapinya yaitu dengan memberitahukan kepada klien bahwa biaya untuk konsultasi lumayan mahal jadi jangan menyia-nyiakan waktu tesebut.
6.    Bagaimana cara menggali data pada pasien yang sudah tua dan sulit berkomunikasi? (Nur Aida)
Jawab:
Cara menggali data pada pasien yang sudah tua yaitu dengan cara menanyakan kepada pendamping pasien. karena pendamping pasien mengetahiu segala sesuatu mengenai pasien tersebut.
7.    Dilihat darimanakah tingkat kefektifan konseling gizi rawat jalan?(Rafika Silvana)
Jawab:
Tingkat keefektifan konseling gizi rawat jalan bisa dilihat klien/pasien yang telah memahami dan menerapkan  diet yang telah disampaikan oleh konselor.

Sabtu, 26 September 2015

SEMINAR GIZI KESEHATAN KELOMPOK 3

NAMA : NANDA FERDINAL YANTI NIM : 201532231 TUGAS SEMINAR GIZI ABSTRAK Malnutrition among inflamatory bowel desease (IBD) may arise from factors including inadequate dietary intake, malabsorbtion, and progressionof desease. IBD has been repoted an increased prevalence of low bone mass. The aims of the present study ware to evaluate the nutritional status and to investigate yhe correlation between bone mineral density (BMD) and nutrient factors in patients with IBD. Mehtods: A total of 41 subject were classified into normal group(n=21) and malnourished group (n=20) by the subjective global assesment result. Wesurveyed the dietary habit, nutrient, intake,and BMD. Result: subject’s average age was 36.7 years old, and include26 cerative colitis and 15 chronn’s desease. The serum C-reactive protein (CRP) was significantly lower in the malnourished group. Lower bone density subjects were more in the malnourushed group but no significant difference. Intake of energy, protein, carbohydrat, fiber, iron, sodium, potassium, zinc, vitamin B6 , vitamin C anf folate were significantly lower in the malnourished group. The BMD of Malnourished Group Showed correlation with triceps skin fold thickness (TSF) CRP, dietary calcium, phosporous, iron, animal iron, zinc, ang vitamin. Conclusion : the result sugested that adequate intake of nutrients in important to prevent bone lose and systemic education programs are need for IBD Patients. Translate ABSTRAK Malnutrisi antara penyakit usus inflamasi (IBD) mungkin timbul dari faktor tidak memadai asupan makanan, malabsorbsi, dan perkembangan penyakit. IBD Telah melaporkan peningkatan prevalensi massa tulang rendah. Tujuan dari oenelitian ini untuk mengevaluasi status gizi dan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan mineral tulang(BMD) dan faktor nutrisi pada Pasien IBD. Metode :sebanyak 41 subyek diklasifikasikan kedalam kelompok normal (n=21) dan kelompok malnutrisi (n=20) dengan hasilpenilaian global subjektif. Kami mengamati kebiasaan diet, asupan nutrisi, dan BMD. Hasil: rata-rata subyek berumur 36,7 tahun, dan termasuk 26 kolitis ulseratif dan penyakin chronh 15. Serum protein C-reaktif (CRP) secara significan lebih tinggi dan kalsium serum secara significan lebih rendah pada kelompok yang kekurangan gizi. Subyek kepadatan tulang yang lebih rendah lebih pada kelompok yang kekurangan gizi, tetapi ada perbedaan yang significan. Asupan energ,i protein, karbohidrat, serat, besi,natrium, kalium, seng, vitamin B6, vitamin C dan folat secara significan lebih rendah pada kelompok yang ekurangan gizi. BMD Kelompok kurang gizi menunjukkan korelasi dengan ketebalan lipatan trisp kulit (TSF), CRP, kalsium, Fosfor, Besi, Besi hewan, Seng Dan vitamin. Kesimpulan : Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Asupan Nutrisi penting Untuk Mencegah Kehilangan tulang dan program pendidikan sistemik perlu untuk pasien IBD.