Sabtu, 26 September 2015

SEMINAR GIZI KESEHATAN KELOMPOK 3

NAMA : NANDA FERDINAL YANTI NIM : 201532231 TUGAS SEMINAR GIZI ABSTRAK Malnutrition among inflamatory bowel desease (IBD) may arise from factors including inadequate dietary intake, malabsorbtion, and progressionof desease. IBD has been repoted an increased prevalence of low bone mass. The aims of the present study ware to evaluate the nutritional status and to investigate yhe correlation between bone mineral density (BMD) and nutrient factors in patients with IBD. Mehtods: A total of 41 subject were classified into normal group(n=21) and malnourished group (n=20) by the subjective global assesment result. Wesurveyed the dietary habit, nutrient, intake,and BMD. Result: subject’s average age was 36.7 years old, and include26 cerative colitis and 15 chronn’s desease. The serum C-reactive protein (CRP) was significantly lower in the malnourished group. Lower bone density subjects were more in the malnourushed group but no significant difference. Intake of energy, protein, carbohydrat, fiber, iron, sodium, potassium, zinc, vitamin B6 , vitamin C anf folate were significantly lower in the malnourished group. The BMD of Malnourished Group Showed correlation with triceps skin fold thickness (TSF) CRP, dietary calcium, phosporous, iron, animal iron, zinc, ang vitamin. Conclusion : the result sugested that adequate intake of nutrients in important to prevent bone lose and systemic education programs are need for IBD Patients. Translate ABSTRAK Malnutrisi antara penyakit usus inflamasi (IBD) mungkin timbul dari faktor tidak memadai asupan makanan, malabsorbsi, dan perkembangan penyakit. IBD Telah melaporkan peningkatan prevalensi massa tulang rendah. Tujuan dari oenelitian ini untuk mengevaluasi status gizi dan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan mineral tulang(BMD) dan faktor nutrisi pada Pasien IBD. Metode :sebanyak 41 subyek diklasifikasikan kedalam kelompok normal (n=21) dan kelompok malnutrisi (n=20) dengan hasilpenilaian global subjektif. Kami mengamati kebiasaan diet, asupan nutrisi, dan BMD. Hasil: rata-rata subyek berumur 36,7 tahun, dan termasuk 26 kolitis ulseratif dan penyakin chronh 15. Serum protein C-reaktif (CRP) secara significan lebih tinggi dan kalsium serum secara significan lebih rendah pada kelompok yang kekurangan gizi. Subyek kepadatan tulang yang lebih rendah lebih pada kelompok yang kekurangan gizi, tetapi ada perbedaan yang significan. Asupan energ,i protein, karbohidrat, serat, besi,natrium, kalium, seng, vitamin B6, vitamin C dan folat secara significan lebih rendah pada kelompok yang ekurangan gizi. BMD Kelompok kurang gizi menunjukkan korelasi dengan ketebalan lipatan trisp kulit (TSF), CRP, kalsium, Fosfor, Besi, Besi hewan, Seng Dan vitamin. Kesimpulan : Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Asupan Nutrisi penting Untuk Mencegah Kehilangan tulang dan program pendidikan sistemik perlu untuk pasien IBD.